Kamis, 16 Juni 2016

MENGINTIP PANEN MADU LESTARI D BATULANTEH SUMBAWA


Daerah Batu Lanteh Kabupaten Sumbawa adalah salah satu daerah penghasil madu hutan yang telah menerapkan proses panen lestari. Para petani madu hutan yang tergabung dalam koperasi petani madu hutan di daerah ini telah merasakan manfaat dari proses panen lestari yang mereka terapkan. Hasil panen madu hutan bertambah, kualitas madu semakin baik, harga jual madu meningkat dan petani pun semakin sejahtera.
Bagaimana proses panen lestari dari madu hutan yang diterapkan? Yuk, kita intip proses panen madu yang dilakukan oleh petani madu hutan disana.

Persiapan
Para petani madu biasanya pergi ke hutan secara berkelompok yang terdiri dari 3-4 orang. Dihutan mereka akan mencari pohon-pohon tempat lebah hutan biasanya bersarang. Pohon yang paling populer sebagai tempat lebah bersarang adalah pohon boan.

Sarang-sarang lebah di pohon boan

Setelah tiba dilokasi sarang yang akan dipanen, tahap pertama mereka akan menyiapkan proses pengasapan. Mereka akan membuat asap yang akan digunakan untuk mengusir koloni lebah dari sarang yang akan dipanen. Dalam proses panen lestari, tidak diperbolehkan menggunakan nyala api untuk mengusir lebah, karena berpotensi bahaya membakar hutan sekaligus dapat membunuh larva-larva lebah yang ada di sarang.

Proses pembuatan asap untuk mengusir lebah

Memanjat Pohon
Selanjutnya adalah tahapan paling beresiko dalam proses panen madu hutan, yaitu memanjat pohon tempat lebah bersarang. Pohon boan tempat lebah membuat sarang umumnya sangatlah tinggi bahkan ada yang mencapai 20 meter. Pada pohon-pohon boan tempat lebah biasa bersarang ini biasanya telah dipasang tangga yang terbuat dari bambu. Memanjat pohon tinggi ini merupakan sebuah keterampilan khusus yang dimiliki oleh para petani madu hutan di Sumbawa.

Petani madu hutan memanjat pohon tempat lebah bersarang

Memotong Sarang Lebah
Sesuai dengan prinsip panen lestari, petani madu hutan tidak memotong semua bagian sarang. Namun menyisakan sekitar 10% dari bagian sarang, sehingga memungkinkan lebah untuk membentuk kembali sarang dilokasi yang sama. Sarang yang dipotong dimasukkan oleh petani madu yang diatas pohon ke dalam ember plastik yang sebelumnya telah diikatkan pada tali yang panjang. Bagian ujung tali ini dipegang oleh salah seorang petani madu hutan yang berada di bawah. Setelah ember penuh, maka ember berisi madu tersebut pun akan diturunkan perlahan.

Pasca Panen Madu
Madu yang telah di panen di hutan selanjutnya akan dikumpulkan ke koperasi untuk diolah lebih lanjut. Pengolahan ditujukan untuk memperoleh madu yang murni dan berkualitas.
Pertama-tama akan dilakukan proses tiris untuk memisahkan madu dari sarang nya. Bagian lilin yang menutup sarang lebah dipotong, dan kemudian sarang ditiriskan. Madu akan keluar sendiri dari sarangnya, tanpa harus diperas tangan. Dengan proses ini, madu yang didapatkan akan lebih higienis karena kontak dengan tangan yang mungkin tidak higienis sangat minim.


   Penirisan madu

Madu yang telah diperoleh dari tahap penirisan selanjutnya akan disaring. Proses penyaringan ini menggunakan saringan berbahan dasar nilon berukuran 200 mesh. Dengan proses ini akan dihasilkan madu yang 100% murni, higienis dan berkualitas tinggi.


Penyaringan madu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar